Setidaknya ada tiga hal yang dapat menjadi motivasi sebuah ikatan alumni itu didirikan.
Pertama : Silaturahmi. Hal yang paling indah adalah mengenang masa-masa “suka-duka” belajar di sekolah. Dulu waktu SMA, tentu akan sangat indah mengenang segala kekonyolan, keluguan, dan segala macam kisah buruk maupun kisah indah. Kalau lagi kongkow-kongkow sama teman-teman Se-SMA dulu, obrolan akan seru dan berubah jadi gelak tawa (sangat bagus untuk menghilangkan kepenatan habis pulang kerja) bila menceritakan kisah lucu & konyol dari seorang teman. Kelucuan cerita-cerita konyol itu sampai-sampai membuat kita sakit perut. Bahkan saking lucunya bisa mengeluarkan air mata.
Silaturahmi atau saya menyebutnya merajut kembali persahabatan dan pertemanan yang mungkin sedang renggang, karena waktu dan jarak yang sempat memisahkan. Tidak jarang diantara kita tidak pernah bertemu teman sekolah dari semenjak lulus hingga sekarang.
Kedua : Ajang untuk beraktualisasi diri. Aktualisasi dalam arti memberi kontribusi kepada sesama sebagai wujud kepedulian atas suatu hal. Contohnya, mengadakan bakti sosial & semacamnya. Kegiatan bakti sosial tersebut adalah wujud rasa ingin mengabdi untuk kebaikan masyarakat. Berbagi ilmu, berbagi materi sebagai rasa syukur kepada Tuhan YME dan berbagi lainnya .
Tentunya ada kesenangan, kegembiraan, keceriaan, serta suatu Kebahagiaan tersendiri kalau bersama teman-teman belajar kita dulu dan se-almamater dengan kita, bisa bersama-sama berbuat baik kepada masyarakat banyak.
Ketiga: Mencari peluang dan berbagi Kepentingan. Motivasi ini akan sering muncul dari suatu yang namanya organisasi. Entah itu kepentingan yang bermotif ekonomi (materi), politik, meningkatkan karir, kesempatan untuk belajar, dan kepentingan lainnya. Namun jika dilihat dari sisi positif, kalau semua kepentingan itu dapat kita sinergikan, sehingga menciptakan sebuah peluang bisnis yang win-win, maka mengapa tidak ?
Uraian tadi adalah peluang yang bisa kita ciptakan dari sebuah organisasi ikatan alumni. Tentu, untuk mewujudkan tidaklah mudah. Hal yang paling berat adalah bagaimana meng-organizingnya. Belum tentu ada yang mau action untuk mewujudkannya. Maklum setiap anggota tentu punya prioritas utama dalam hidupnya.
Mereka sudah punya jadwal tersendiri, sehingga sangat dimaklumi jika ada anggota yang aktif, pasif, dan sekedar sebagai penggembira. Tapi itulah dinamika organisasi. Diperlukan suatu keahlian yang bagus, Good Leadership, Good Management Skill, Time Management yang excellent, dan yang paling penting adalah adanya saling pengertian, toleransi dan kedisiplinan bagi anggotanya, mengingat organisasi ini merupakan organisasi nirlaba yang lebih banyak nilai sosial dan pendidikannya dibanding motif ekonomi.
Bagaimana pun juga, tentu setiap orang ingin yang terbaik baik organisasinya. Tentu kita tidak akan mau bergabung pada sebuah organisasi yang NATO (No Action Talk Only) karena itu akan wasting time. Selamat berorganisasi. Sukses….IKASMALA.
Apri Winata
Ketua Umum